Donald Trump Akan Dimakzulkan: DPR AS Sudah Sepakat

Deskripsi singkat: DPR AS sudah sepakat akan melengserkan Donald Trump, jika terjadi, maka Trump akan menjadi presiden ketiga AS yang dimakzulkan.

Donald Trump akan jadi presiden AS ketiga dalam sejarah yang mana dimakzulkan oleh DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) AS. Nasibnya sebagai presiden AS masih akan menunggu ditentukan dalam persidangannya di Senat.

DPR AS Sepakat Lengserkan Trump

Pemungutan suara di DPR AS pasalnya menyimpulkan bahwa Presiden Trump telah menyalah gunakan kekuasaan dan wewenangnya. Selanjutnya, ia kemudian disebut telah menghalangi Kongres. Hamper semua anggota DPR dari Partai Demokrat juga mendukung pemakzulan. Trump dan juga semua anggota DPR dari Partai Republik yang menentangnya.

Saat pemungutan suara berlangsung, pasalnya Presiden Trump berbicara di sebuah rapat umum yang berlangsung di Michigan. Proses pemakzulan hari Rabu (18/120 kemarin dimulai dengan permintaan anggota Partai Republik untuk mengadakan pemungutan suara yang berkaitan dengan masalah procedural, dalam upayanya menggagalkan pemakzulan.

Proses tersebut diikuti dengan pemungutan suara soal aturan yang bakal ditetapkan untuk pemakzulan. Hal ini lalu menjadi permulaan debat selama 6 jam soal kelayakan pemakzulan Trump.

Lalu sekitar jam 20.30 waktu setempat, DPR kemudian menyerukan pemungutan suara atas 2 dakwaan. Dakwaan yang pertama penyalahgunaan kekuasaan, terkait dengan dugaan upaya Trump menekan Ukraina guna mengumumkan penyelidikan pada saingan politik Demokratnya, Joe Biden.

Penyalahgunaan yang kedua adalah penghalangan Kongres, karena presiden dituduh menolak kerja sama dalam penyelidikan pemakzulan, melarang asisten-asistennya untuk memberikan bukti dan menahan bukti. Pemungutan suara di poin pertama akhirnya berujung pada 230 orang mendukung, lalu 197 menentang. Pada poin kedua ada 229 orang mendukung dan 198 menentang. Hasil ini kemudian menempatkan Trump di sampping 2 presiden AS lainnya yang dimakzulkan sebelumnya yaitu Bill Clinton dan Andrew Johnson.

‘Proses yang Amat Partisan’

Itu lah yang terjadi. Donald Trump sekarang jadi anggota ketiga dari klub eksklusif-presiden-presiden yang mana dilengserkan- yang tak diinginkan oleh presiden mana pun. Namun para pembentuk konsistusi dengan aturan pemakzulan itu tak akan pernah bisa membayangkan sikap partisan luar biasa yang mana ditampilkan kedua partai selama proses pemakzulan ini.

Masing-masing pihak pasalnya bertahan dengan narasinya sendiri. Masing-masing pihak tak mau saling mendengarkan.

Dan bisa dikatakan dengan pasti, bahwa itu akan terjadi juga di persidangan Senat. Donald Trump bakal dibebaskan. Ia tak akan dipaksa keluar dari kantornya. Jadi, apa yang akan berubah? Donald Trump bakal mendapatkan tempat dalam buku-buku sejarah dan untuk seorang pria dengan harga diri yang sedemikian besarnya, ia bakal terluka, secara akut.

Namun tahun 2020? Walaupun ini jadi pukulan yang mematikan pada Presiden Trump, mungkin saja ini akan menyuntikkan lebih banyak energy lagi untuk masa jabatan kedua.

Ketua DPR, Nancy Pelosi, pasalnya selalu khawatir untuk menempuh rute pemakzulan. Dan kita akan lihat saja kekhawatiran beralasan itu November nanti.

Selama debat berlangsung di DPT, Trump pasalnya beberapa kali berkicau lewat akun Twitternya. Ia menyebutkan bahwa argument Demokrat “KEBOHONGAN MENGERIKAN OLEH SAYAP KIRI RADIKAL” dan juga “PENGHINAAN KEPADA PARTAI REPUBLIK.”

Partai Republik mempunyai mayoritas di Senat, sehingga amat sangat tak mungkin presiden bakal dicopot dari jabatannya agen slot via gopay saat senator-senator memberikan suaranya. Pemimpin Senat dari Partai Republik yaitu Maitch McConnel, minggu lalu, mengatakan para senator Republik bakal bertindak dalam “koordinasi total” dengan tim presiden selama persidangan. Kemudian hal ini membuat marah Demokrat yang mana mengatakan bahwa Senator wajib bertindak sebagai juri yang tak memihak.